Posts Tagged ‘produk

28
Nov
08

Indonesia 2009, mau kemana?

2008 tersisa 1 bulan lagi. Namun nampaknya krisis ekonomi belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, bahkan diperkirakan akan berkepanjangan hingga 2009. Akibat krisis, cadangan devisa kita yang tinggal sekitar 50 miliar USD, oleh ekonom Indef Ikhsan Modjo diperkirakan bisa habis dalam dua bulan mendatang jika kita tidak memberlakukan kontrol devisa bebas.

Sementara itu cadangan devisa Amerika tercatat tinggal sekitar 70 miliar USD. Bandingkan dengan cadangan devisa China yang tercatat sebagai negara dengan cadangan devisa terbesar yaitu sekitar 2 triliun USD, disusul oleh Jepang pada peringkat kedua dengan cadangan devisa sekitar 960 miliar USD.

Bagaimana Indonesia di tahun 2009?

Lanjutkan membaca ‘Indonesia 2009, mau kemana?’

29
Agu
08

Panen di bulan Ramadhan

jpeg

Ramadhan

Minggu terakhir bulan Agustus 2008, waktu terasa banyak tersita untuk mempersiapkan kegiatan dan acara radio selama bulan puasa, sehingga aktivitas menulis untuk blog ini pun jadi banyak berlobang.

Sama seperti tahun-tahun yang lalu, bulan Ramadhan selalu menjadi bulan penuh berkah, tidak hanya bagi umat Muslim tapi juga bagi industri periklanan termasuk media.

Lanjutkan membaca ‘Panen di bulan Ramadhan’

25
Apr
08

Sang Penghasut

Beberapa waktu lalu seorang rekan mengajak berdiskusi soal keluhan-keluhan yang dijumpainya saat menghadapi pertanyaan klien. Mungkin saja kasus yang sama pernah juga dialami oleh tenaga penjualan kita. Salah satu masalah yang dihadapi adalah, klien enggan beriklan di radio karena radio dianggap tidak bisa memvisualkan bentuk produknya dan lebih memilih beriklan melalui koran, menyebarkan leaflet atau bahkan melalui televisi. Dalam keadaan seperti ini, yang perlu dijelaskan ke klien, diantaranya adalah:

Lanjutkan membaca ‘Sang Penghasut’

16
Feb
08

Tips memaksimalkan performance penyiar

1_852670205l Kiat mendapatkan penyiar yang baik telah saya tulis dalam posting saya yang lalu. Selanjutnya adalah tugas kita untuk terus melatih mereka agar bisa menjadi penyiar yang handal. Kita juga harus terus menerus memotivasi penyiar agar tidak berhenti mengembangkan diri. Jika mereka lalai sedikit saja, karier mereka akan terhenti karena selain harus bersaing merebut pendengar, penyiar radio juga harus berlomba dengan waktu. Penyiar yang tidak terus melakukan pengembangkan diri akan menjadi penyiar yang out of date, basi dan akhirnya ditinggal pendengarnya.

Apa yang perlu dilakukan agar performa seorang penyiar semakin berkembang?

Lanjutkan membaca ‘Tips memaksimalkan performance penyiar’

04
Feb
08

Word of Mouth Selling

bisikMetode promosi tradisional yang masih banyak dilakukan orang adalah Word of Mouth Selling. Diharapkan, konsumen yang puas terhadap sebuah produk dan layanan, akan bercerita ke orang-orang yang dekat dengannya.

Namun, Word of Mouth Selling memiliki kelemahan, yaitu memakan waktu lama, karena satu orang konsumen yang puas tidak selalu mau menceritakan pengalamannya ke orang lain. Kalaupun mau, peluangnya sangat terbatas, dia hanya bisa bercerita kepada beberapa orang saja.

Lanjutkan membaca ‘Word of Mouth Selling’

30
Jan
08

Commercial Talkshow in brief

Radio sebagai media, tidak bisa lepas dari salah satu fungsinya sebagai alat promosi. Selain sponsor program, loose spot dan adlib (ad-liberte), saat ini talkshow pun lazim digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan sebuah produk.

Dalam sebuah talkshow komersial, penyiar yang bertugas sebagai pewawancara bertanggung jawab untuk membuat talkshow yang berisi promosi produk menjadi acara yang menarik dan bermanfaat, sehingga pendengar tertarik untuk mengikuti jalannya talkshow, berinteraksi, bahkan pada akhirnya menjadi konsumen dari produk yang kita promosikan.

Lanjutkan membaca ‘Commercial Talkshow in brief’




B r o a d c a s t o l o g y

JANGAN ASAL COPY - PASTE



Berbagai karya di blog, boleh-boleh saja dikutip atau dimanfaatkan untuk berbagai keperluan lainnya. Biasakan untuk meminta ijin kepada pemiliknya, atau paling tidak menyebutkan sumbernya: RadioClinic dot com. Terimakasih.

The copyright of the articles in this blog is owned by Alex Santosa. Permission to republish in print or online must be granted by the author in writing.

Creative Commons License
Hak cipta blog ini dilindungi oleh Creative Commons Attribution-Noncommercial-No Derivative Works 3.0 United States License.

B e z o e k e r s


tracker

S t a t

  • 574.947 hits

R a d i o p i n i

A r c h i v e s