gambar diambil dari: kompas dan blog mas Rane
Ditengah sebagian orang hidup berkecukupan bahkan berkelebihan, di Pasuruan 5000 orang rela berdesak-desakan untuk mendapatkan zakat 30000 rupiah. Akibatnya ratusan orang terhimpit pagar, 21 orang tewas terdesak dan terinjak, serta masih banyak lagi yang harus dilarikan ke rumah sakit. Sedemikian menderitakah rakyat Indonesia sehingga nyawa melayang hanya karena mengejar 30.000 rupiah?
Budayawan WS Rendra memberikan komentar dan puisinya untuk korban tragedi Pasuruan.
Cuplikan wawancara dengan WS Rendra
Berikut ini komentar Budayawan WS Rendra:
Mengapa tragedi ini bisa terjadi?
Bukankah pemerintah sudah memberikan Bantuan Langsung Tunai untuk mengurangi penderitaan rakyat miskin?
Kenapa pejabat-pejabat kita bisa menjadi seperti itu?
Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat?
Rendra secara khusus membawakan puisinya untuk mereka yang menjadi korban:
Kenapa ya harus seorang seperti Mas WIlly yang bisa melihat masalahnya dari sudut pandang seperti ini? kenapa bapak-bapak itu tidak bisa?
Yang ironis dari pengamatan saya dari sini, Indonesia itu sudah lama tidak menjadi konsumsi pemberitaan dunia. Kalau ada yang paling berita2 kecil untuk kolom lucu2an atau kayak berita aneh tapi nyata. Salah satunya adalah soal pakar marketing yang buang2 uang dari pesawat dan kemudian ini.. Ironis habis.. Satu berita orang buang uang, satu berita orang mati karena uang..
😦
saya malah prihatin karena kemudian pemberi zakatnya malah diperiksa karena alasan tidak membuat laporan ke polisi, sungguh aneh, apakah intelejen polisi sudah begitu lemah, sehingga tidak bisa segera tahu kalau ada kerumunan orang yang berkumpul ya mas