14
Mar
08

Rumus Jurnalistik Radio, a + b + c = C (bagian 1)

 Sebagai media audio, radio memiliki tantangan lebih untuk menyajikan informasi yang kredibel dan bisa dicerna dengan benar oleh pendengar tanpa distorsi. Radio yang mengandalkan telinga pendengar, juga sering disebut sebagai ‘half ears media’ atau media sambil lalu karena untuk mendengarkan radio, bisa dilakukan sambil melakukan kegiatan yang lain.

Dengan demikian, kredibilitas tidak dapat ditawar dan harus dijaga. Kredibilitas atau saya sebut sebagai C besar (diambil dari huruf depan Credibility), bisa dicapai jika berita yang kita sampaikan memenuhi unsur a, b dan c.

a (ACCURACY)

Accuracy atau kecermatan adalah hal yang sangat mendasar dalam pembuatan berita radio. Kecermatan dan kehati-hatian dibutuhkan saat kita mencari fakta-fakta yang benar, baik fakta tentang suatu peristiwa, figur maupun nama-nama yang terlibat dalam sebuah berita.

Meski radio memungkinkan untuk menyajikan berita lebih cepat dari media lain, kita tetap harus menyajikan fakta dan tidak boleh menduga-duga. Bukan alasan karena dituntut untuk cepat kita boleh melakukan kesalahan. Editing berita juga harus dilakukan dengan hati-hati, agar fakta-fakta penting tidak dihilangkan hanya sekedar untuk memenuhi target durasi yang sudah ditetapkan.

Jika kita mengangkat berita dari rumor / isu, kita harus secara terbuka memberitahu bahwa yang kita sampaikan ini adalah rumor yang beredar di masyarakat. Kita tidak membohongi pendengar karena faktanya saat ini beredar rumor tersebut di masyarakat.

Berita juga tidak boleh berisi opini radio kita – dalam hal ini newscaster maupun reporter. Kalaupun ada opini, biarlah narasumber yang beropini. Jika mengambil data dari buku ataupun media lain, jangan lupa untuk melakukan recheck terhadap data-data yang ada. Media besar dan terkenal belum tentu tidak bisa salah.

Bila kita tidak cermat dan data yang kita sajikan dalam berita tidak akurat, bisa dipastikan radio kita akan kehilangan kredibilitas dan pendengar. Alih-alih mendapatkan pendengar, yang ada kita bisa berurusan dengan hukum.

(bersambung)


3 Tanggapan to “Rumus Jurnalistik Radio, a + b + c = C (bagian 1)”


  1. Maret 18, 2008 pukul 1:19 pm

    Wow, ternyata profesi kita gak jauh beda yah bang. aku adalah seorang reporter pelajar di padang. nama tabloidku P’Mails cabang dari padang ekspres group. tulisan bang bagus, tahnks yah bang.

    silahakan kunjungi blog aku di http://nihaoma.wordpress.com

    thanks bang,,,

  2. 2 Bintang Prahara Diroma
    April 10, 2008 pukul 12:08 pm

    viewww….good blog, verry usefull for me and maybe others…i think, broadcaster is the interesting palces for developing our sense….entah itu sense apa aja…

    Ditunggu masukan dan sharing ide-ide segarnya untuk kemajuan dunia broadcast!

  3. 3 lia oktora
    Desember 7, 2008 pukul 4:00 pm

    Dunia radio adalah dunia impian saya, saya ingin mewujudkannya,dan saya sangat ingin tau mengenai jurnalistik radio yang sesungguhnya…
    dengan adanya blog abang ini kayaknya aku bisa sedikit tau tentang dunia radio yang amat aku cintai.
    semoga


Tinggalkan komentar


B r o a d c a s t o l o g y

JANGAN ASAL COPY - PASTE



Berbagai karya di blog, boleh-boleh saja dikutip atau dimanfaatkan untuk berbagai keperluan lainnya. Biasakan untuk meminta ijin kepada pemiliknya, atau paling tidak menyebutkan sumbernya: RadioClinic dot com. Terimakasih.

The copyright of the articles in this blog is owned by Alex Santosa. Permission to republish in print or online must be granted by the author in writing.

Creative Commons License
Hak cipta blog ini dilindungi oleh Creative Commons Attribution-Noncommercial-No Derivative Works 3.0 United States License.

B e z o e k e r s


tracker

S t a t

  • 574.943 hits

R a d i o p i n i

A r c h i v e s